Ini adalah sikap kebersamaan, saling membantu. Sikap gotong royong sudah ada dalam tradisi, budaya hidup masyarakat, seperti :
- Arisan, Tengelan, Selapanan, Sambatan, Patungan, Lebotan, Jimpitan (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
- Resaya, Tabur (Jawa Timur)
- Rereyongan Sarumpi (Jawa Barat)
- Subak, Sekaha (Bali)
- Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat)
- Arong, Engko, Gemoking (Nusa Tenggara Timur)
- Sakai-sembahyangan (Lampung)
- Marsi-dapara (Sumatera Utara)
- Pela, Masori (Maluku)
- Mapalus (Sulawesi Utara)
- Puludow, Pongerih (Kalimantan)
3. Pangan
Dalam hal pangan,
PKK menggalakkan penyuluhan untuk pemanfaatan pekarangan, antara lain
dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran, ubi-ubian,
buah-buahan dan bumbu-bumbuan. Bahkan juga dianjurkan memelihara unggas
dan ikan serta cara pemeliharaannya di lahan pekarangan mereka sendiri.
Hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, dan selebihnya dapat
dijual untuk menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan
penganekaragaman pangan lokal. Pembinaan teknis diadakan dalam
kerjasama dengan dinas pertanian setempat.
4. Sandang
Sebagai salah satu
kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan
kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan. Di berbagai daerah, PKK
menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan dan corak
pakaian setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.
5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga
Rumah bukan sekedar
tempat untuk berteduh saja. Rumah adalah tempat dimana keluarga dapat
hidup bersama dan meningkatkan kualitas hidupnya, dalam lingkungan yang
nyaman, damai, bersih dan apik.
Orang perlu
mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman. Selain
itu, perlu pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan
memanfaatkan pekarangan.
6. Pendidikan dan Keterampilan
Dalam hal ini PKK
memanfaatkan jalur pendidikan non-formal. Dengan adanya Program “Wajib
Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat memberikan
pendidikan yang baik bagi putera-puterinya. Anak laki-laki maupun
perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang sama. Sebagai mitra
pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan
program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB).
Dalam rangka
Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang
dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan
adalah proses seumur hidup. PKK juga melaksanakan program Keaksaraan
Fungsional. Proses belajar program ini berdasarkan jenis pekerjaan yang
dibutuhkan peserta kursus.
Selesai kursus kelompok belajar
diikutkan dalam kursus keterampilan kerja, dan selanjutnya kelompok
diberi modal usaha. Selain dari itu, PKK juga menggalakkan pelatihan
atau kursus untuk membuat berbagai kerajinan tangan, produk-produk
makanan dan minuman yang hasilnya dapat dijual. Ini membantu
meningkatkan pendapatan keluarga.
7. Kesehatan
Kesehatan adalah
kebutuhan dasar manusia. Orang harus belajar bagaimana cara menjaga,
memelihara kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya. Memelihara
kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya sangat erat
kaitannya dengan persoalan kemiskinan dan ketidak tahuan, serta
pendidikan yang rendah.
Setiap orang
mempunyai tugas kewajiban dan bertanggung-jawab untuk memelihara
kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya. Orang harus tahu
dan mewujudkannya dalam sikap hidup sehari-hari untuk hidup bersih dan
sehat, menjaga lingkungan yang sehat, baik di dalam, maupun diluar
rumah. Perhatian khusus ditujukan pada kesehatan ibu dan anak, pasangan
usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mendekatkan sistem
pelayanan kesehatan kepada golongan ini, dibentuk Pos Pelayanan Terpadu
(POSYANDU), dengan kader Posyandu yang terlatih.
Ada 5 Pelayanan
Dasar di Posyandu, yaitu : Imunisasi, Gizi, Keluarga Berencana,
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan Penanggulangan Diare. Secara teratur
ibu hamil memeriksakan diri di Posyandu, dan membawa anak balitanya
untuk pemeriksaan kesehatan (penimbangan anak dan imunisasi).
Penyuluhan tentang kesehatan, gizi dan keluarga berencana diadakan di
Posyandu, bahkan diadakan pula pemberian maknan tambahan serta
demonstrasi tentang makanan bergizi.
Kader Posyandu
mendapat pelatihan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan
yang menjadi program Posyandu. Untuk menjaga semangat kerja Kader
Posyandu, PKK menyelenggarakan Jambore Nasional Kader Posyandu yang
diadakan sekali dalam lima tahun. Pengalaman menyatakan bahwa hal ini
sangat membantu dalam upaya memotivasi semangat kerja kader bahkan juga
Tim Penggerak PKK setempat.
Untuk meningkatkan kepedulian kepada para lanjut usia (Lansia), diadakan juga Posyandu Lansia.
8. Pengembangan Kehidupan Berkoperasi
PKK menganjurkan
pembentukan koperasi sebagai upaya pemberdayaan keluarga dengan
meningkatkan pendapatan. Koperasi juga merupakan jalur yang baik dalam
melatih mewujudkan prinsip kehidupan demokratis dan kerjasama
antar-manusia. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di beberapa
daerah ditingkatkan menjadi koperasi.
Selain manfaat bagi peningkatan ekonomi keluarga, koperasi juga dapat menjadi jalur menciptakan lapangan kerja setempat.
9. Kelestarian Lingkungan Hidup
Program ini sangat
membantu dalam menjaga keseimbangan lingkungan secara ekologis.
Menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor yang sangat penting
dewasa ini. Banyak bencana alam yang disebabkan karena lingkungan yang
rusak. PKK memberikan penyuluhan sederhana agar lingkungan tidak
dirusak dan mencegah pencemaran sumber air, antara lain tidak membuang
sampah di sungai atau selokan, serta melaksanakan pemberantasan sarang
nyamuk dan penyuluhan – penyuluhan kesehatan lingkungan.
10. Perencanaan sehat
Perencanaan sehat
mencakup antara lain upaya meningkatkan kemampuan keluarga untuk
mengelola keuangan keluarga secara efektif, efisien dengan
memperhatikan kepentingan masa depan.
Anjuran untuk meyimpan
uang di Bank, melaksanakan Keluarga Berencana, adalah anjuran kongkrit
yang digalakkan dalam program ini. Dalam hal keuangan dianjurkan agar
hidup keluarga tidak “besar pasak dari tiang”.
Mampu untuk
membagi waktu dengan baik, yaitu waktu untuk mengelola rumahtangga,
untuk bekerja, beristirahat, santai bersama keluarga, membagi pekerjaan
dikalangan anggota keluarga yang didasarkan kemampuan masing-masing.
Semua ini dapat membantu dalam upaya membangun kehidupan keluarga yang
lebih teratur, terarah, efektif, efisien dan membawa bahagia bagi
setiap anggota.
Pada dasarnya 10 Program Pokok PKK
sudah mencakup upaya memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu kebutuhan
fisik, mental dan sosial.
. Penghayatan dan Pengamalan PANCASILA
Pancasila adalah
landasan ideologi negara Indonesia, dan terdiri dari 5 prinsip
yang tidak terpisahkan, meliputi : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila digali dari
nilai budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan diri
sendiri atau keluarga. Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada
peraturan dan hukum yang berlaku, berbudi pekerti luhur serta berwatak
mulia.
2. Gotong Royong